Assalamu'alaikum Wr Wb

Sabtu, 10 April 2010

Menuju Surga


“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (Ali Imran: 133-135)
Setiap orang muslim tentu berharap masuk surga dan selamat dari api neraka. Segala amal kebajikan dilakukan dan amal buruk ditinggalkan tidak lain untuk mendapat ridha Allah sehingga pada Hari Kiamat kelak menjadi penghuni surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga yang demikian luas itu oleh Allah hanya disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. Siapakah orang yang bertakwa itu? Dalam surat Ali Imran ayat 134-135 dijelaskan sifat-sifat orang yang bertakwa.
Pertama: Menafkahkan Harta dalam Keadaan Lapang maupun Sempit.
Keimanan yang bersemayam di hati seorang muslim, akan menggerakkannya untuk menafkahkan harta, bersedekah, berkorban dan berjihad di jalan Allah. Dia tidak akan merasa segan mengeluarkan apa yang dimilikinya untuk dibelanjakan di jalan Allah. Sebab, dia yakin bahwa Allah akan membalasnya dengan balasan yang lebih baik lagi. Di saat sekarang ini, dimana kebodohan merajalela, dan akhlak masyarakat merosot tajam, alangkah baiknya menafkahkan harta untuk kepentingan dakwah. Misalnya, membiayai penerbitan buku Islami, buletin Jum’at, kaset dan CD Islami. Sebab, dengan adanya informasi yang sesuai syariat, maka umat Islam tidak akan mudah mengikuti tradisi-tradisi yang bertentangan dengan agama. Seperti halnya sekarang ini, dimana media-media informasi dengan gencarnya mempropagandakan perayaan Hari Valentine. Padahal, budaya tersebut merupakan tradisi umat non-muslim yang tidak patutu dicontoh oleh umat Islam. Selain itu, dalam perayaan Hari Valentine mengandung ajakan untuk melakukan perbuatan yang dilarang agama dengan dalih kasih sayang.
Tentang pahala yang didapat orang yang menginfakkan hartanya, Allah swt berfirman, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”(Al-Baqarah: 261)
Kedua: Menahan Amarah.
Menahan amarah artinya mengendalikan diri dari emosi dan kemarahan serta tidak melampiaskannya kepada orang lain. Orang yang menahan amarah, jiwanya akan sehat, mencapai kesuksesan sosial, dan terhindar dari berbagai penyakit. Amarah yang tidak dibendung akan meningkatkan tensi darah dan detak jantung yang pada gilirannya menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, tenggorokan kering, infeksi saluran perut dan kerusakan organ tubuh lainnya. Rasulullah menjanjikan bagi orang yang dapat menahan amarahnya akan mendapat bidadari di surga. Beliau bersabda, “Orang yang menahan amarahnya padahal ia mampu melampiaskannya, maka (pada Hari Kiamat) Allah akan memanggilnya di hadapan para pemimpin manusia kemudian ia disuruh untuk memilih bidadari yang paling dia senangi.” (HR. At-Tirmidzi, Ahmad, dan Abu Dawud)
Ketiga: Memaafkan Kesalahan Orang Lain
Ketika ada seseorang menyakiti kita, tentu tidak mudah bagi kita untuk memaafkannya. Namun, Islam mengajak umatnya agar mau memaafkan kesalahan orang lain, dan menjanjikannya keutamaan di dunia maupun akhirat. Rasulullah saw bersabda, “Orang yang ingin ditinggikan bangunannya di surga dan diangkat derajat dirinya, maka maafkanlah orang yang telah menzhaliminya, memberi kepada orang yang tidak memberinya, dan menyambung tali silaturrahmi kepada orang yang memutuskannya. (HR. Al-Hakim)
Keempat: Bertaubat
Sifat orang bertakwa yang dijanjikan oleh Allah akan mendapatkan ampunan dan surga adalah orang yang ketika melakukan perbuatan keji atau melakukan maksiat, dia segera mengingat Allah dan bertaubat meminta ampunan. Bertaubat kepada Allah dilakukan dengan membaca istighfar, menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan, dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Dengan melaksanakan keempat amalan ini, semoga kita semua diampuni Allah dan kelak mendapatkan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai dan kekal untuk selama-lamanya.

--Zafira --
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Menuju Surga"

Posting Komentar